
Wartagereja.co.id – Slawi – Dalam rangka mewujudkan moderasi beragama, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi kembali mengambil bagian dalam meningkatkan hubungan antar umat beragama. Melalui Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, GKJ Slawi mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri melalui Radio Slawi FM dan melakukan aksi sosial Idul; Fitri.
Hal ini menjadi tradisi yang dilakukan dari tahun ke tahun. Tindakan ini tidak sekadar formalitas, namun mencerminkan komitmen GKJ Slawi dalam mewujudkan moderasi beragama di tengah masyarakat Kabupaten Tegal yang majemuk.
Menurut Pdt. Dr. K.R.T. Sugeng Prihadi, M.Min, M.Th selaku Ketua Majelis GKJ Slawi, ucapan selamat merayakan Idul Fitri memiliki makna yang cukup dalam.
“Kalau Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri dan memberi bingkisan paket Idul Fitri alasannya, Pertama : Sebagai manusia kita semua memiliki dosa dan tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu, permohonan maaf dan saling mengampuni adalah perbuatan yang mulia. Kedua : Dengan mengucapkan selamat, kita memperkuat relasi, kerja sama, dan toleransi antar umat beragama, terutama untuk saudara-saudara umat Islam yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri,” jelasnya.

Selain ucapan selamat, GKJ Slawi juga mengadakan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk kepeduliannya pada masyarakat sekitar. Terutama pada saat Hari Raya Idul Fitri. Bu Henny A. Susanto, sebagai Majelis GKJ Slawi Bidang Kesaksian dan Pelayanan (Kespel), menjelaskan bahwa setiap tahun gereja memberikan paket Idul Fitri kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Paket Idul Fitri ini kami bagikan kepada masyarakat sekitar gereja yang membutuhkan. Disamping masyarakat juga abang tukang becak dan penjual bunga tabur sekitar gereja yang ikut diberi. Dengan cara ini, gereja turut berperan dalam menyampaikan rasa syukur dengan berbagi pada sesama,” terang bu Henny A. Susanto pada kru media melalui WhatsAppnya.
Selain memberikan paket Idul Fitri, gereja juga mengadakan silahturahmi pada tetangga gereja dan tokoh agama Islam. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga dan memperkuat relasi yang sudah terjalin selama ini.
“Toleransi antar umat beragama adalah nilai yang kami dijunjung tinggi di gereja. Salah satu caranya dengan menjalin silaturahmi pada tokoh agama Islam dan masyarakat sekitar,” ungkap Bu Hasta Handayani salah satu anggota Majelis GKJ Slawi.

Tak hanya itu, GKJ Slawi juga memanfaatkan media menyampaikan pesan kedamaian dan toleransi melalui siaran Radio Slawi Ayu. Melalui siaran ini, GKJ Slawi berharap dapat menginspirasi banyak orang menjalani kehidupan dengan saling menghormati, toleransi dan mendukung kerukunan antar umat beragama.
Melalui langkah-langkah ini, GKJ Slawi menunjukkan secara kongkrit bahwa moderasi beragama bukan sekedar teori, melainkan perlu diterapkan dalam berbagai tindakan nyata. Mulai dari ucapan selamat, aksi sosial, hingga silaturahmi antar umat beragama. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan kedamaian dan keharmonisan hidup bersama di tengah masyarakat yang beragam dan majemuk (sugeng ph/Red)