
Wartagereja.co.id – Slawi – Senin, 12 Mei 2025 – Suasana khusyuk penuh makna menyelimuti pelaksanaan Piodalan ke-43 di Pura Mitra Kencana Dewa, Dukuh Jomblang, Desa Dukuhwringin, Slawi. Piodalan adalah upacara keagamaan dalam tradisi Hindu Bali, menandai hari lahir atau berdirinya sebuah tempat suci, dan kali ini menjadi momentum sakral peringatan 43 tahun keberadaan pura tersebut.
Dimulai pukul 14.00 WIB, prosesi ibadah berlangsung dengan tertib, dan penuh kekhidmatan. Alunan gamelan Sanggar Gita Santi dimainkan oleh umat PHDI Kabupaten Tegal menyambut umat dan tamu undangan yang hadir menciptakan suasana spiritual mendalam. Mesirad, yakni pemercikan air suci (tirta) dipandu oleh Pemangku Nyoman Garjita dari Cirebon, menjadi penyucian secara lahir dan batin bagi umat.
Umat Hindu yang terlibat dalam ibadah piodalan, membawa banten sebagai persembahan. Banten tersebut merupakan simbol hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana), mencerminkan bhakti, rasa syukur, dan doa permohonan keselamatan.
Ketua PHDI Kabupaten Tegal, Ida Bagus Nyoman Laksana, SH, menyampaikan tema piodalan Tahun 2025 ini “Manawasewa dengan Tidak Banyak Teori (Banyak Kerja, Sedikit Omon-omon)”. Dirinya mengajak umat tentang pentingnya pengabdian nyata kepada sesama sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan. Tanpa banyak berbicara, namun menunjukkan ketulusan melalui tindakan nyata.
“Dalam ajaran Hindu, pelayanan kepada sesama (manawasewa) adalah bentuk nyata dari pelayanan kepada Tuhan (Narayanasewa). Maka, bekerja dengan tulus, diam-diam, dan tidak banyak bicara menjadi bentuk spiritualitas yang tinggi.” ujarnya dalam sambutan di depan tamu undangan dan umat yang hadir.
Apresiasi datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari I Dewa Made Budiana (PHDI Cirebon). Menyambut baik pendekatan kontekstual yang dilakukan oleh PHDI Kabupaten Tegal, seperti melibatkan gamelan lokal, pujian khas daerah dan tarian Bali. Ia berencana menerapkan di wilayahnya.
Sementara itu, Drs. H. Badrodin, M.Si, Ketua FKUB Kabupaten Tegal, menyatakan kebahagiaannya dapat hadir pertama kalinya dalam Piodalan di Pura Mitra Kencana Dewa. Selama sembilan tahun masa jabatannya sebagai Ketua FKUB, baru kali ini di undang. Ia berharap dapat kembali diundang pada piodalan tahun berikutnya.
Hadir pula dalam acara ini tokoh-tokoh lintas agama dan kepercayaan, diantaranya : H.M Syafiq Zuhri, Ir. Dody Haksman Adi, Pdt. K.R.T. Sugeng Prihadi, Ibu Khemawati Sunarni, S.Ag, dr. Melani, dan Prof. Dr. Purwo Susongko, M.Pd.

Pdt. Sugeng Prihadi menyatakan hormat dan rasa bhakti atas kesempatan turut hadir dalam piodalan ini.
“Semoga yadnya ini membawa kerahayuan bagi seluruh umat dan alam semesta. Kami mohon tirta serta restu agar senantiasa diberi tuntunan dalam dharma dan kehidupan” kata Pdt. Sugeng
Piodalan tidak hanya menjadi perayaan spiritual bagi umat Hindu di Kabupaten Tegal, tetapi menjadi simbol nyata keharmonisan lintas iman. Acara berlangsung meriah, bersahaja, santun, dan bermakna. Menguatkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan dalam bingkai budaya dan spiritualitas (sugeng ph/Red)