
Wartagereja.co.id – Jakarta – Jabatan Paus dalam Gereja Katolik biasanya diemban seumur hidup. Namun, sejarah panjang Vatikan mencatat sejumlah pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia yang hanya menduduki takhta Petrus dalam hitungan hari atau minggu. Masa kepausan yang sangat singkat ini seringkali disebabkan oleh penyakit, gejolak politik, atau kemalangan tak terduga.
Meskipun Paus Yohanes Paulus I cukup dikenal karena masa jabatannya yang hanya 33 hari pada tahun 1978, ternyata ada sepuluh Paus lainnya yang memiliki periode kepemimpinan bahkan lebih pendek dari beliau.
Berikut adalah urutan Paus dengan masa pemerintahan tersingkat dalam sejarah Gereja Katolik, dirangkum dari berbagai sumber sejarah Gereja seperti Pope History dan Catholic News Agency:
- Urbanus VII (13 Hari) Memegang rekor sebagai Paus dengan masa jabatan tersingkat. Terpilih sebagai Paus pada 15 September 1590 dengan nama asli Giovanni Battista Castagna, ia meninggal dunia karena malaria pada 27 September 1590, hanya 13 hari setelah pemilihannya. Meskipun singkat, masa kepausannya dikenang karena usulannya untuk langkah-langkah ketat anti-nepotisme dan upaya menerapkan langkah-langkah kesehatan di Roma.
- Bonifasius VI (16 hari) Menjabat hanya selama 16 hari pada April 896. Kelahiran Roma, pemilihannya menuai kontroversi karena masa lalunya yang pernah dua kali dicabut haknya sebagai klerus. Masa kepausannya yang singkat terjadi di tengah periode “zaman kegelapan” kepausan yang penuh ketidakstabilan dan pergantian kepemimpinan yang cepat akibat intrik politik. Sangat sedikit catatan sejarah yang diketahui tentang tindakannya karena masa jabatannya yang singkat di era penuh gejolak.
- Selestinus IV (17 hari) Masa pemerintahannya berlangsung hanya 17 hari pada tahun 1241, menjadikannya yang tersingkat ketiga dalam sejarah Gereja. Ia terpilih pada 25 Oktober 1241 dan meninggal pada 10 November 1241, sebelum sempat ditahbiskan. Karena meninggal sebelum ditahbiskan, ia tidak sempat memberlakukan kebijakan signifikan atau meninggalkan jejak substansial.
- Theodore II (20 Hari) Menjadi Paus selama 20 hari pada Desember 897. Ia dicintai oleh para pendeta dan dikenal karena kedermawanannya. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, ia berhasil membatalkan “Sinode Mayat” yang kontroversial terhadap Paus Formosus sebelumnya dan memastikan Formosus mendapatkan pemakaman yang layak, serta mengembalikan pendeta yang dipaksa mengundurkan diri.
- Sisinius (21 Hari) Memimpin Gereja selama 21 hari pada awal tahun 708. Berasal dari Suriah, ia menderita radang sendi parah hingga kesulitan makan. Namun, terlepas dari kondisi kesehatannya, Sisinius sempat memerintahkan penguatan tembok Roma sebagai respons terhadap ancaman eksternal dan berhasil menahbiskan seorang imam serta mengkonsekrasikan seorang uskup sebelum wafat.
- Marselus II (22 Hari) Menjabat selama sekitar 22 hari pada tahun 1555. Dengan nama asli Marcello Cervini, ia sangat aktif dalam reformasi Gereja dan humanisme Renaisans, serta berperan penting dalam Konsili Trente. Ia jatuh sakit karena terlalu banyak bekerja selama perayaan Pekan Suci, dan kematiannya mengakhiri masa kepausan yang dianggap menjanjikan sebelum benar-benar dimulai.
- Damasus II (24 Hari) Menjadi Paus selama 24 hari pada tahun 1048. Terlahir sebagai Poppo di Bavaria, pengangkatannya didukung oleh Kaisar Romawi Suci Henry III. Ia meninggal dunia tak lama setelah menjabat, juga karena malaria.
- Pius III (27 Hari) Memegang takhta kepausan selama 27 hari pada tahun 1503. Bernama asli Francesco Todeschini dan merupakan keponakan Paus Pius II, ia dikenal karena karakter jujur dan layanan diplomatiknya. Masa kepausannya terputus oleh penyakit, meninggal pada usia 64 tahun akibat komplikasi penyakit kaki.
- Leo XI (27 Hari) Memerintah selama 27 hari pada April 1605. Berasal dari keluarga Medici yang terkenal, Alessandro de Medici terpilih pada usia 69 tahun dan langsung jatuh sakit. Meski singkat, ia dikenang karena koneksinya dengan tokoh berpengaruh seperti Santo Philip Neri.
- Benediktus V (33 Hari) Menjabat selama 33 hari pada tahun 964. Ia adalah seorang terpelajar yang masa pemerintahannya diwarnai campur tangan politik Kaisar Romawi Suci Otto I, yang akhirnya menggulingkan dan mengirimnya ke pengasingan.
- Yohanes Paulus I (33 Hari) Juga melayani selama 33 hari, dari 26 Agustus hingga 28 September 1978. Dikenal karena kerendahan hati dan gaya mengajarnya yang mudah dipahami, kematiannya yang tak terduga mengejutkan dunia. Ia adalah Paus pertama yang menggunakan nama ganda, sebagai penghormatan kepada para pendahulunya Yohanes XXIII dan Paulus VI. Beatifikasinya pada tahun 2022 kembali menghidupkan ketertarikan pada kehidupan dan warisannya.
Masa-masa kepausan yang sangat singkat ini menggarisbawahi sifat jabatan Paus yang tidak dapat diprediksi dan terkadang penuh tantangan. Baik karena penyakit, intrik politik, atau cobaan lainnya, setiap Paus, terlepas dari durasi masa jabatannya, menghadapi kesulitan unik dalam memimpin Gereja Katolik dan meninggalkan jejak dalam sejarahnya. (Dh.L./Red.)
Sumber : Dirangkum dari Pope History dan Catholic News Agency oleh tempo dalam artikel :11 Paus dengan Masa Jabatan Paling Singkat