
Novel Perjalanan WKPUB ke Suku Samin di Klopo Duwur
Resensi Novel
Judul: Perjalanan WKPUB ke Suku Samin di Klopo Duwur
Penulis:Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si. Bersama Pdt. (Em.) Hosea Sudarna, M.Th.
Penerbit: PWGI.ORG
Tema Utama: Kerukunan, komunikasi lintas iman, dan penghargaan budaya lokal
- Ringkasan Isi
Novel ini mengisahkan perjalanan Wadah Komunikasi dan Pelayanan Umat Beragama (WKPUB) dalam melakukan kunjungan ke komunitas Suku Samin di Klopo Duwur, Blora, Jawa Tengah. Suku Samin dikenal sebagai komunitas dengan kearifan lokal yang unik, menekankan kejujuran, kesederhanaan, serta perlawanan kultural terhadap kolonialisme.
Kehadiran WKPUB dalam narasi novel ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan proses dialog lintas budaya dan lintas iman. Anggota WKPUB mencoba menyelami cara hidup, nilai, dan filosofi masyarakat Samin. Pertemuan itu memperlihatkan bahwa kerukunan sejati tidak hanya dibangun di atas persamaan, tetapi justru pada penghormatan terhadap perbedaan.
- Tema dan Pesan Utama
Novel ini mengangkat tiga pesan kunci:
- Kerukunan Lintas Agama dan Budaya
WKPUB hadir sebagai wadah yang mempersatukan berbagai latar belakang agama. Perjalanan mereka ke komunitas Samin menggambarkan bagaimana kerukunan dapat diwujudkan melalui keterbukaan, bukan dominasi. - Menghargai Kearifan Lokal
Suku Samin, dengan falsafah hidupnya yang sederhana dan jujur, dihargai sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Novel ini menekankan pentingnya inkulturasi—yakni bagaimana agama dan tradisi bisa saling memperkaya, bukan saling meniadakan. - Dialog sebagai Jalan Perdamaian
Alih-alih memaksakan ajaran, WKPUB memilih pendekatan dialog. Hal ini memberi pelajaran bahwa komunikasi sejati adalah mendengar dengan empati, bukan sekadar berbicara.
- Kekuatan Novel
• Narasi Historis dan Kultural: Penulis mampu memadukan perjalanan rohani dan sosial dengan latar kearifan lokal Suku Samin.
• Representasi Pluralisme: WKPUB ditampilkan sebagai contoh konkret praktik toleransi beragama di Indonesia.
• Inspirasi Sosial: Novel ini tidak hanya bercerita, tetapi juga mendorong pembaca untuk menghidupi nilai kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.
- Nilai Reflektif
Novel ini memperlihatkan bahwa kerukunan bukan sekadar slogan, melainkan praktik nyata yang diwujudkan dalam:
• kepekaan terhadap budaya minoritas,
• penghargaan terhadap tradisi yang berbeda,
• kesediaan untuk hidup berdampingan tanpa rasa superioritas.
Hal ini sangat relevan di tengah masyarakat modern yang masih sering terjebak dalam konflik identitas. Novel ini menegaskan bahwa kerukunan dapat lahir dari sikap saling menghormati—bahkan ketika keyakinan berbeda secara fundamental.
- Kesimpulan
Perjalanan WKPUB ke Suku Samin di Klopo Duwur bukan hanya novel perjalanan, melainkan cermin kerukunan hidup beragama di Indonesia. Melalui kisah sederhana namun penuh makna, pembaca diajak memahami bahwa membangun harmoni berarti mau hadir, mendengar, dan menghargai.
- Tema & Pesan Utama
• Kerukunan lintas iman
• Menghargai kearifan lokal
• Dialog sebagai jalan perdamaian
- Kutipan-Kutipan Penting
✨ Tentang penghormatan pada kearifan lokal:
“Kami datang bukan untuk menggurui, melainkan untuk belajar dari kebijaksanaan yang sudah lama hidup di hati masyarakat Samin.”
✨ Tentang makna kerukunan:
“Kerukunan itu bukan berarti kita harus sama, melainkan bagaimana kita bisa berjalan bersama meski berbeda jalan.”
✨ Tentang nilai kejujuran ala Suku Samin:
“Orang Samin itu diajari untuk berkata apa adanya. Kalau salah, ya mengaku salah. Kalau benar, ya berdiri tegak dengan benar.”
✨ Tentang sikap saling menghargai:
“Kami menyadari, di tengah perbedaan keyakinan, yang paling penting adalah saling menjaga hati agar tidak melukai.”
✨ Tentang filosofi hidup sederhana:
“Hidup itu cukup dengan jujur, jangan mengambil hak orang lain, dan jangan serakah. Itu ajaran kami dari dulu.”
- Nilai Reflektif
Kutipan-kutipan ini mempertegas pesan novel: bahwa kerukunan adalah praktik keseharian, bukan wacana belaka. Ia tumbuh dari kejujuran, kesederhanaan, dan rasa hormat pada perbedaan.
- Kesimpulan
Novel ini bukan hanya kisah perjalanan, melainkan cermin pluralisme Indonesia. Ia memperlihatkan bagaimana dialog sederhana bisa melahirkan persaudaraan sejati.
Novel ini layak dibaca bukan hanya oleh kalangan religius, tetapi juga oleh siapa pun yang peduli pada pluralisme, toleransi, dan persaudaraan kebangsaan.
#HoseaSudarna
#NovelWkpub
#WKPUB
#SukuSamin