
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Wartagereja.co.id – Jakarta, Eskatologi Kristen, studi tentang akhir zaman, seringkali menjadi topik yang membangkitkan rasa ingin tahu sekaligus kekaguman. Di jantung keyakinan ini, berdirilah Kebangkitan Yesus Kristus, sebuah peristiwa fundamental yang tidak hanya menegaskan identitas-Nya, tetapi juga menjadi fondasi harapan bagi setiap orang percaya. Dalam konteks era digital yang serba terhubung ini, pemahaman mendalam tentang eskatologi dan kebangkitan memiliki implikasi signifikan bagi misi gereja.
Eskatologi Kristen: Pandangan ke Masa Depan
Eskatologi Kristen adalah disiplin teologi yang memusatkan perhatian pada ‘hal-hal terakhir’ atau akhir zaman. Ini bukanlah sekadar spekulasi tentang masa depan, melainkan keyakinan kokoh yang berakar pada janji-janji ilahi dalam Alkitab. Poin-poin kunci dalam eskatologi Kristen meliputi:
- Kedatangan Yesus Kembali: Keyakinan sentral bahwa Yesus Kristus akan datang kembali ke dunia secara harfiah, fisik, dan terlihat oleh semua orang. Kedatangan ini akan menggenapi rencana keselamatan Allah dan menandai puncak sejarah penebusan.
- Penghakiman Terakhir: Pada saat kedatangan-Nya, Kristus akan melaksanakan penghakiman terakhir atas orang hidup dan orang mati. Penghakiman ini bersifat adil dan final, menentukan nasib kekal setiap individu berdasarkan respons mereka terhadap Injil dan perbuatan mereka. Bagi yang percaya kepada Yesus, penghakiman ini berujung pada pembenaran dan penerimaan di hadapan takhta Allah.
- Kehidupan Kekal: Eskatologi memberikan pengharapan akan kehidupan kekal bagi orang-orang yang telah dibenarkan melalui iman kepada Kristus. Kehidupan kekal ini bukanlah sekadar keberlangsungan hidup, melainkan keberadaan dalam hadirat Allah yang penuh kemuliaan, sukacita, dan pemulihan total.
Kebangkitan Yesus: Bukti dan Janji
Peristiwa Kebangkitan Yesus Kristus adalah pilar iman Kristen yang tak tergoyahkan. Kebangkitan ini bukanlah mitos atau alegori, melainkan fakta historis yang dicatat dalam Perjanjian Baru dan menjadi pusat pemberitaan para Rasul.
- Kebangkitan sebagai Bukti Keilahian: Kebangkitan Yesus menjadi bukti paling kuat bahwa Dia memang Anak Allah yang ilahi, memiliki kuasa atas dosa dan kematian, serta kebenaran dari ajaran-ajaran-Nya.
- Kemenangan atas Kematian dan Dosa: Melalui kebangkitan-Nya, Yesus telah mengalahkan kuasa kematian dan dosa yang memperbudak umat manusia. Kemenangan ini memberikan kebebasan dan harapan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
- Janji Kebangkitan bagi Orang Percaya: Kebangkitan Yesus adalah “buah sulung” dari kebangkitan orang mati (1 Korintus 15:20). Ini merupakan jaminan bahwa mereka yang mati dalam Kristus akan mengalami kebangkitan serupa pada akhir zaman, mengenakan tubuh kemuliaan yang baru.
Hubungan Erat: Kebangkitan sebagai Awal dari Akhir Zaman
Eskatologi dan Kebangkitan Yesus saling terkait erat dan tidak dapat dipisahkan. Kebangkitan Kristus seringkali dipandang sebagai peristiwa eskatologis pertama, yaitu awal dari penggenapan rencana akhir Allah.
- Kebangkitan sebagai Awal Akhir Zaman: Dengan kebangkitan-Nya, Yesus telah memulai zaman baru, yaitu zaman di mana kuasa kebangkitan telah tersedia bagi orang percaya dan mengantisipasi kebangkitan final.
- Jaminan Kedatangan Kedua dan Kebangkitan Umat: Kebangkitan Yesus menjadi jaminan mutlak bahwa Dia pasti akan datang kembali untuk menggenapi segala sesuatu dan bahwa setiap orang percaya akan dibangkitkan pada hari terakhir untuk hidup kekal bersama-Nya.
Dampak terhadap Misiologi Gereja di Era Digital
Pemahaman yang kokoh tentang eskatologi dan kebangkitan Yesus memiliki dampak yang mendalam dan transformatif terhadap misiologi gereja, terutama dalam konteks era digital saat ini. Misiologi adalah studi tentang cara gereja melaksanakan mandat Agung dari Kristus untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa.
- Urgensi Misi: Keyakinan akan kedatangan Kristus kembali dan penghakiman terakhir memberikan rasa urgensi yang mendesak bagi gereja untuk melaksanakan misi. Waktu semakin singkat, dan pesan keselamatan harus segera diberitakan kepada sebanyak mungkin orang sebelum waktu anugerah berakhir. Era digital, dengan kecepatan informasi dan jangkauan globalnya, menjadi platform yang tak ternilai untuk menyebarkan Injil dengan cepat dan luas.
- Pemberdayaan Misi: Kebangkitan Yesus memberikan kuasa dan keberanian bagi gereja untuk bermisi. Kemenangan Kristus atas kematian dan dosa menghilangkan ketakutan akan penolakan, penganiayaan, atau bahkan kematian. Gereja dapat bersaksi dengan yakin, mengetahui bahwa pesan yang mereka bawa adalah pesan kehidupan dan kemenangan. Di era digital, ini berarti gereja dapat menggunakan platform online untuk berbagi kesaksian, mengajarkan kebenaran Injil, dan menjangkau jiwa-jiwa yang mungkin tidak terjangkau melalui metode tradisional.
- Fokus pada Injil Utuh: Eskatologi dan kebangkitan menekankan pentingnya Injil yang utuh: dosa manusia, karya penebusan Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, serta panggilan untuk bertobat dan percaya demi keselamatan kekal. Dalam misi digital, gereja perlu memastikan bahwa konten yang disampaikan—baik melalui video, tulisan, podcast, atau media sosial—dengan jelas mempresentasikan kebenaran Injil ini.
- Pengharapan di Tengah Kerapuhan Digital: Meskipun era digital menawarkan banyak kemudahan, ia juga rentan terhadap disinformasi, perpecahan, dan kecemasan. Pesan eskatologi dan kebangkitan menawarkan pengharapan yang kokoh di tengah kerapuhan ini. Gereja dapat menggunakan platform digital untuk menyiarkan pesan pengharapan, kebenaran, dan damai sejahtera yang hanya dapat ditemukan dalam Kristus.
- Misi Holistik dalam Ruang Digital: Misi tidak hanya tentang penginjilan verbal, tetapi juga tentang menunjukkan kasih Kristus melalui tindakan. Di era digital, ini bisa berarti membangun komunitas online yang suportif, memberikan sumber daya rohani, menawarkan konseling virtual, atau mengorganisir aksi sosial yang diinformasikan dan didukung secara digital. Visi kehidupan kekal menginspirasi gereja untuk peduli terhadap keadilan, kasih, dan kebenaran di dunia ini sebagai antisipasi dari langit baru dan bumi yang baru.
Mempertimbangkan konteks “Teologi digital”, “Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)”, dan tokogereja.com, pemahaman eskatologi dan kebangkitan ini menjadi semakin relevan. Teologi digital membantu gereja merumuskan bagaimana kebenaran-kebenaran abadi ini dapat dikomunikasikan secara efektif dalam bahasa dan platform digital. PWGI memiliki peran penting dalam menyebarkan pemahaman teologis yang sehat, termasuk tentang eskatologi dan dampaknya pada misi, melalui media digital. Sementara itu, tokogereja.com dapat menjadi sumber daya digital bagi gereja dan individu untuk memperoleh materi-materi (buku, khotbah, studi Alkitab) yang memperkaya pemahaman tentang topik-topik vital seperti eskatologi, kebangkitan, dan misi di era digital.
Last but not least, Eskatologi Kristen dan Kebangkitan Yesus Kristus bukanlah sekadar doktrin teologis yang terpisah dari kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, keduanya adalah kebenaran yang hidup dan berkuasa yang harus menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan gereja dalam misinya. Di era digital yang penuh tantangan dan peluang, pemahaman yang mendalam tentang “hal-hal terakhir” dan kemenangan Kristus atas kematian menjadi semakin krusial.
Dengan berakar pada pengharapan eskatologis dan kuasa kebangkitan, gereja dapat secara efektif menggunakan setiap platform digital yang tersedia untuk menyatakan kemuliaan Kristus, menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang, dan mempersiapkan dunia bagi kedatangan-Nya kembali. Misi gereja di era digital, yang diinformasikan oleh eskatologi dan kebangkitan, adalah panggilan untuk menjadi saksi Kristus yang setia hingga ujung bumi dan sampai akhir zaman. (Dh.L./Red.)