
Wartagereja.co.id – Jakarta, 3 Mei 2025 – Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang jurnalistik gerejawi dengan menggelar Pelatihan Jurnalistik pada Sabtu, 3 Mei 2025. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB ini bertempat di Bacheno Caffe dan Resto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat PWGI untuk mewujudkan amanat Dewan Pendiri, yaitu membangun kapasitas wartawan gereja yang profesional dan kompeten sesuai kaidah jurnalistik dalam Undang-Undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers. Tujuan utamanya adalah memperlengkapi para pewarta gereja untuk menjalankan tugas Marturia (kesaksian) di era digital, menghadirkan “Tanda-Tanda Kerajaan Allah” melalui konten positif di tengah dunia maya yang heterogen.
Membangun Kerajaan Allah Melalui Jurnalisme
PWGI, sebagai wadah para wartawan gereja, memiliki dasar teologis yang kuat dalam misinya “Membangun Kerajaan Allah dengan Jurnalisme”. Mengutip Injil Lukas 1:1-3, PWGI menekankan pentingnya menyusun dan membukukan berita tentang peristiwa iman secara teratur dan seksama, sebagaimana yang dilakukan Lukas untuk Teofilus. Selain itu, Amanat Agung Yesus Kristus dalam Matius 28:19-20 dan Markus 16:15-18 menjadi landasan perintah untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, yang kini diterjemahkan PWGI dalam konteks digital.
Melalui program unggulan “1 Gereja Minimal 2 Orang Wartawan Kristen” (1G2W), PWGI bekerja sama dengan gereja-gereja di seluruh Indonesia untuk melahirkan wartawan profesional yang akan mempublikasikan kegiatan gereja melalui situs wartagereja.co.id dan jaringannya, yang mencakup sekitar 100 media online lainnya.

Pembekalan Mendalam dari Para Ahli
Pelatihan kali ini menghadirkan tiga pemateri kompeten di bidangnya:
Pemateri Pertama, Prof. Dr. Ir. Hoga Saragih, MT., S.Th., M.Th., Ph.D.: Guru Besar Universitas Bakrie dan ahli digital ini mengingatkan tentang penggunaan Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT. Beliau menekankan bahwa AI hanyalah alat bantu, bukan pengambil keputusan dalam isu fundamental yang melibatkan keadilan dan emosi manusia. Wartawan gereja diimbau untuk selalu memverifikasi ulang informasi yang dihasilkan AI agar tidak memproduksi kebohongan atau post-truth. Prof. Hoga juga memaparkan struktur profesi berdasarkan tingkatan (layer) ilmu, menempatkan ilmu tentang manusia sebagai yang tertinggi (layer 6), dan mengajak wartawan untuk merefleksikan posisi mereka saat memberitakan isu yang melibatkan konflik antara kepentingan manusia dengan elemen di layer bawahnya (seperti sumber daya alam). Ia menyarankan agar wartawan tidak fokus mencari kesalahan manusia yang berada di level tertinggi.
Pemateri kedua, Pdt. Jahenos Saragih, S.Th., M.Th., MM.: Dosen teologi, komunikasi, dan etika ini membekali peserta dengan prinsip “DLBTL” (Dengar, Lihat, Baca, Tuliskan, dan Lakukan). Beliau menguraikan landasan teologis Alkitabiah dari Kejadian hingga Perjanjian Baru, menunjukkan bagaimana Allah berkomunikasi dan memanggil umat-Nya untuk menjadi saksi. Pdt. Jahenos menegaskan panggilan wartawan gereja untuk menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-15), saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8), dan surat-surat Kristus (2 Korintus 3:2-3), serta melakukannya dengan integritas sesuai Matius 5:37 (“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak”).
Dan Pemateri ketiga, Dharma Leksana, S.Th., M.Si.: Ketua Umum PWGI, penulis buku, dan praktisi pers ini memberikan materi mengenai dasar-dasar menulis berita sesuai kaidah jurnalistik, merujuk pada materi dalam buku karyanya yang diberi judul : “Menjadi Pewarta Kabar Baik di Era Digital: Buku Pelatihan Jurnalistik Wartawan Gereja Indonesia” ( Note :Buku dapat didownload dibawah artikel ini). Materi ini mencakup struktur berita (Judul, Teras, Isi, Penutup), teknik piramida terbalik, formula 5W+1H+1S (menambah aspek Safe/Aman), penggunaan bahasa jurnalistik yang efektif (Singkat, Padat, Lugas, Jelas, Menarik, dll.), hingga praktik menulis judul dan teras berita yang memikat. Sesi ini juga diisi dengan praktik langsung menulis berita.
Buku “Menjadi Pewarta Kabar Baik di Era Digital: Buku Pelatihan Jurnalistik Wartawan Gereja Indonesia” dapat didownload GRATIS disini :
Kegiatan pelatihan yang dipandu oleh Sdr.i. Carlla Paulina Waworuntu, S.Th. (Ketua Panitia dan Bendahara Umum PWGI) ini berlangsung dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para peserta. Para peserta berharap ilmu yang didapat dapat segera dipraktikkan untuk menciptakan konten-konten positif yang membangun dan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia digital, sesuai dengan visi PWGI. (Carlla Paulina/ Red.***)